PUSAT PENAMPUNG PRODUKSI (PPP)



 
PPP Menggung Cepu
PPP atau pusat pengumpul utama,khususnya untuk PPP Menggung  merupakan tempat pengumpulan terakhir fluida dari SPU atau KUD kemudian disalurkan kepada konsumen (kilang migas/Petrochina,untuk diolah kembali).
Fungsi dari PPP yaitu :
a.       Menerima/menampung fluida dari seluruh SPU dan KUD atau KOKAPTRAYA
b.      Mengirim/menjual minyak kepada konsumen untuk diolah kembali.
1.      Peralatan-peralatan di PPP (Pusat Penampung Produksi)
a.       Tangki-tangki
Tangki-tangki si PPP tidak jauh berbeda dengan tangki-tangki yang berada di SP maupun SPU . Untuk tangki di PPP menggunakan perlengkapan keamanan (safety) yang lebih lengkap. Misalnya ada peralatan breather valve, water sprinkle, foam chamber, fire wall, dan penangkal petir.
a)      Tangki uji
Tangki uji adalah tangki yang digunakan untuk melakukan uji produksi suatu sumur. Tangki uji umumnya berukuran kecil. Tangki-tangki berkapasitas kecil dapat ditaruh diatas menara maupun diatas tanah, sedangkan tangki-tangki berkapasitas 40m3 diletakkan di atas tanah.
b)      Tangki campur
Tangki campur mempunyai ukuran lebih besar dari ukuran tangki uji. Tangki-tangki tersebut didirikan di atas tanah dan tidak ada yang didirikan diatas menara.
b.      Bak penampung sementara
Bak penampung sementara adalah bak yang di gunakan untuk menampung fluida dari KUD ,untuk kemudian di ukur kadar airnya ,lalu disalurkan ke tangki.
c.       Manifold
Manifold di PPP  tidak jauh berbeda dengan manifold yang  ada di SP ataupun SPU yaitu berfungsi untuk mengarahkan arah laju alir fluida. Manifold  terdiri dari beberapa bagian,antara lain :
a)      Pipa utama (header)
b)      Karangan-karangan (valve)
c)      Karangan balik (check valve)
d)     Sambungan dan turunan (fitting)
e)      Fasilitas pengukuran tekanan (presurre gauge)
d.      Oil chatcher
Oil chatcher adalah  bak persegi penjang yang letaknya ditanah dan di dalamnya bersekat-sekat menjadi dua atau tiga sekatan yang bawahnya berlubang untuk  menghubungkan antar sekatan yang satu dengan sekatan yang lain, dan berfungsi sebagai tempat menampung cairan sisa-sisa produksi yang dibawa oleh air formasi. Minyak yang dibawa oleh air formasi akan terperangkap pada bak pertama yang bawahnya berlubang untuk saling berhubungan dengan bak yang lain, sedangkan minyak yang tertampung nantinya akan di produksi kembali.
e.       Pompa transport
f.       Fasilitas-fasilitas pendukung
Fasilitas-fasilitas pendukung di PPP, meliputi :
a)      Peralatan pengaman
Kecelakaan dan kebakaran adalah sebuah resiko yang bisa terjadi di Stasiun pengumpul utama. Untuk itu perlukan alat-alat penunjang keamanan yang cukup untuk mengatasi hal tersebut. Adapun peralatan-peralatan pengaman yang ada di SPU adalah sebagai berikut :
1)      Pemadam kebakaran
2)      Tandu
3)      Kotak p3k
4)      Firewall
5)      Penangkal petir
b)      Rumah Jaga
           Rumah jaga adalah rumah yang berada di lingkungan Stasiun Pengumpul Utama yang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi dan peralatan penunjang untuk mendukung pekerjaan operator SPU tersebut. Didalamnya biasanya terdapat unit pesawat telepon, satu unit tv dan satu unit papan pengumuman yang berisi : SOP, flow diagram, dan kalibrasi tangki. Selain itu juga terdapat peraturan keselamatan kerja yang di tempel di dinding ruangan rumah jaga tersebut.
c)      Pagar pembatas
Pagar Pembatas merupakan suatu yang cukup penting, yaitu misalnya untuk mencegah agar  tidak ada sembarangan orang keluar masuk lapangan SPU tanpa izin. Karena apabila tidak ada pagar pembatas maka di khawatirkan resiko terjadinya kecelakaan kerja dan resiko terjadinya kebaran dapat terjadi, yang di sebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

2.      Kegiatan yang dilakukan di PPP Menggung :
a.      Pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
Langkah kerja :
1.      Mengecek dan memastikan posisi pintu penahan aliran air ke saluran drainase dan tangki KUD PPP menggung telah tertutup rapat dan pintu-pintu kontrol yang lain dalam posisi terbuka, sebelum melakukan penceratan air dari tangki timbun.
2.      Mengawasi jalan aliran air cerat untuk memastikan tidak terjadi aliran berlebihan (over flow) atau hambatan terhadap aliran, jika terdapat indikasi akan terjadi over flow , hubungi petugas pencerat air untuk menurunkan debit ceratan air.
3.      Mengisap film-film minyak yang terdapat pada masing-masing oil chatcher  dengan menggunakan pompa dan mengirim ke tangki penampung (tngki PPP)
4.      Membersihkan oil chatcher setiap 1 bulan sekali dan membawa lumpur yang terdapat di oil chatcher ke penampungan lumpur (sludge pond)
5.      Melakukan pemantauan rutin atas kelayakan operasi dan kebersihan fasilitas IPAL.

b.      Membersihkan oil catcher di PPP
Langkah kerja :
1.        Meminta surat keselamatan kerja (SKK)
2.        Menghisap oil chatcher sampai cairan habis.
3.        Menutup intlet oil chatcher.
4.        Membersihkan lumpur dan membuang pada tempat yang telah di tentukan oleh pengawas.
5.        Menyemprotkan air ke dinding dasar oil chatcher / air dan kotoran menimba sampai bersih.
6.        Memeriksa ,membersihkan, memperbaiki saluran dan pipa isapan.
7.        Melaporkan hasil pembersihan kepada pengawas sebelum oil chatcher di operasikan kembali.

c.       Pompa transfer centrifugal
d.      Pengukuran inventory /stock minyak mentah tiap akhir bulan di SPU & PPP
Persiapan :
1.      Menerima memo untuk melakukan inventory di akhir bulan dari fungsi keuangan.
2.      Menugaskan pelaksanaan inventory  ( tim inventory akhir bulan )
3.      Menyiapkan pita ukur, pasta air tau minyak , cup case temperatur , sample thief/beaker dan tempat sample serta tank ticket biru
Pelaksanaan :
4.      Melaksanakan inventory tepat pada jam 24.00, sebelumnya pada jam 22.00 seluruh penerimaan dan pengeluaran di tangki PPP dan terminal dihentikan.
5.      Melakukan pengukuran pada tiap-tiap tangki PPP dan terminal:
a.       Ketinggian air bebas (mm)
b.      Ketinggian cairan (mm)
c.       Ketinggian minyak (mm)
d.      Pengambilan contoh oil
6.      Menganalisa contoh minyak di laboratorium terminal :
a.       Prosentase volume BS&W
b.      API Gravity / density minyak
c.       Suhu minyak
7.      Mencatat hasil pengukuran pada tank ticket biru dan membuat satu berita acara pelaksanaan inventory yang di tanda tangani atau di syahkan oleh Ast. Man, Operator produksi dan Ka. Keuangan.
8.      Menerima rekapitulasi hasil perhitungan minyak pada nett  15˚ C dan berita acara. dan berita acara.

e.       Penyerahan minyak mentah dari PPP ke kilang Pusdiklat Migas
Kegiatan :
1.      Menginformasikan ke kilang pusdiklat migas rencana pengiriman minyak dari PPP ke kilang.
2.      Melakukan pengukuran stock awal & pengambilan sample cairan dalm tanki yang akan dikirim ke kilang yg dilaksanakan secara bersamaan dengan Pusdiklat Migas
3.      Membuka outlet valve tanki yang akan digunakan dalam proses pengiriman, menutup serta menyegel valve yang tidak digunakan yg dilakukan secara bersamaan dengan Pusdiklat migas
4.      Melakukan analisa laboratorium terhadap sample minyak dan melakukan perhitungan stock awal minyak yang akan dikirim ke kilang dengan disaksikan Pusdiklat migas sampai dengan selesai
5.      Mempersiapkan seluruh sarana pengiriman minyak ke kilang Pusdiklat migas &melakukan pemompaan/ pengiriman minyak dengan dsaksikan Pusdiklat Migas sampai dengan selesai
6.      Melakukan pengukuran stock akhir dengan proses seperti no. (2) apabila proses pengiriman telah selesai
7.      Menutup valve outlet tangki & membuka seluruh segel yang terpasang
8.      Melakukan perhitungan stock akhir seperti pada langkah no.(4)

f.        Pompa transfer submercible di PPP Menggung
g.      Mengukur volume minyak & air bebas pada tanki
Langkah kerja :
1.      Fungsi operasi produksi menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan dan memakai APD yang sesuai.
2.      Menutup kerangka intlet,outlet dan kerangka cerat, membiarkan minyak di tangki mencapai kondisi settling.
3.      Membuka penutup lubang ukur, hindari hembusan gas dan perhatikan arah angin.
4.      Mengoleskan pasta air pada pita ukur untuk mengambil batas air-minyak dan juga pasta minyak untuk mengetahui tinggi permukaan cairan di dalam tangki.
5.      Membaca reference depth yang tertera pada reference point (tempat menurunkan alat ukur)
6.      Menurunkan pita ukur perlahan-lahan dari reference point hingga bersinggungan pada plat tangki.
7.      Membandingkan angka hasil pengukuran dengan angka yang tertera pada reference depht, seteleh bandul terasa menyentuh tangki( bottom plate) , bila belum semua ulangi lagi.
8.      Membaca pita ukur tinggi perubahan warna dari pasta minyak dan air.
9.      Mencatat hasil pengukuran tinggi cairan dan batas minyak-air dalam tangki (dalam skala mm)
10.  Menggunakan tabel kalibrasi tangki yang sesuai untuk menghiitung dan minyak ( gross/nett dalam satuan m3
11.  Mengoleskan pasta minyak pada bandul (1000 mm)
12.  Membaca reference depth
13.  Menurunkan pita ukur melalui reference depth sampai bandul terendam sebagian.
14.  Mencatat level minyak dan air bebas pada tangki yang telah diketahui pada tank ticket dan form EP-07-1.

h.      Drain water storage tank di PPP
i.        Pengisian roadtank minyak mentah di PPP






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERALATAN-PERALATAN DI STASIUN PENGUMPUL

PENGGUNAAN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP (ESP)

STASIUN PENGUMPUL UTAMA